Saturday 27 October 2012

Ditelanjangi Emak Tua...



Bulan ini, merupakan bulan dzulhijah ke sekian kali yang aku lewati, dari tahun ke tahun Nampak tidak ada perubahan, hiruk pikuk dunia parlemen yang di suguhkan, hanya membuat aku mual saja. Ditambah lagi dengan berbagai peristiwa yang melanda bangsa ini, cecak dan tokek yang tak kunjung bijak. Hambalang yang mengapung bak layang-layang di tiup angin entah berhenti dimana, belum lagi bintang-bintang yang berlegak-legok di depan cameramen yang senantiasa memajangkan keelokan dan keindahan dunia. Nyayian dan tarian erotispun menjadi pengisi acara inti memperingati kemerdekaan…"huuuuuuuuh….sejenak aku menghela nafas panjang". Aku tak pernah habis fikir mau sampai kapan bagsa ini di suguhkan dengan fatamorgana seperti sekarang.

Nampaknya kita akan sangat aneh jika di Negeri Indonesia yang kaya ini tidak mendengar atau melihat suasana kekisruhan dalam antrian, sehingga hampir dalam setiap acara seringkali kekisruhan terjadi, terlebih jika sudah menyangkut ‘perut’. Tentu kita masih ingat betul bagaimana pembagian zakat tempo hari bulan ramadhan. kini kita disuguhi bulan dimana “peduli sesama” menjadi slogan utama. Idul qurban sejatinya melahirkan jiwa berkorban [baca;sabar] dari setiap insan manusia menuju ridhaNya, bahkan dalam riwayat yang shahih dikatakan bahwa idul adha sesungguhnya nilainya harus lebih daripada idul fitri, lantas apa yang terjadi hari ini? Media lagi-lagi mempertontonkan kita bagaimana ‘mereka’ berebut di tengah-tengah negeri yang konon katanyana negeri terkaya.   

Ditengah fatamorgana yang negeri ini sajikan, aku ditelanjangi seorang wanita tua, yang sehari-harinya hanya memungut botol-botol bekas. Rumah sederhana yang dipenuhi sampah dan serakan hasil kerjanya sebagai pemulung tak membuat ia berkecil untuk berbagi. Aku tau daging yang kau berikan tak sebesar daging tuan tanah yang ada istana sana, tapi justru daging yang kau beri yang membuatku menangis, kau telah mengingatkanku akan mimpi, kau telah mengajarkanku kekuatan….
"Sudah lama Mak pengen kurban Nak. Sejak tiga tahun yang lalu. Tapi kan mak ini kerjaannya cuma mulung, jadi penghasilan nggak jelas. Buat makan sehari saja kadang udah sukur. Jadi Mak ngumpulin dulu duit Rp 1.000, Rp 1.500 sampai tiga tahun, lalu Mak beliin kambing dua ekor. Sampai-sampai penjual kambingnya Mak cegat di tengah jalan saking Mak pengen beli kambing," http://news.detik.com
Orang boleh melihat dan menghukumi Mak Yati belum wajib melaksanakan qurban, tapi emak hari ini membuktikan kepada mereka bukan karena “materi” atau “mampu” manusia untuk berbuat kebaikan.Tapi karena niat, impian dan Action manusia bisa berbuat.  Sungguh “Allah tidak akan memanggil orang mampu untuk berqurban, Tapi allah akan memampukan orang yang memiliki keinginan untuk berqurban”.

Disamping mimpi Mak Yati telah mengajarkan kita untuk tidak selalu ingin di beri, Kefakiran, penderitaan bukan alasan untuk menjadi seorang ‘pemberi’.
"Pada bilang apa tidak sayang, mending uangnya untuk yang lain. Tapi saya pikir sekali seumur hidup masa tidak pernah kurban. Malu cuma nunggu daging kurban," ujar Yati. http://www.atjehpost.com
Aku yakin ditengah ketidakjelasan bangsa ini, masih banyak emak-emak lain atau bahkan calon ‘emak’ atau suaminya ‘emak’ atau bahkan anaknya ‘ema’, atau mungkin tetanganya ‘emak’ seperti Mak yati yang masih memiliki hati untuk berbagi. Bukan hanya ingin di beri atau hanya mengobar janji tanpa bukti….

Bungursari, 27 Oktober 2012

Saturday 20 October 2012

Aku Tak Mau Tahu Tuan...


Tuan…
Kami tak butuh pesonamu
yang kau pampang sepanjang jalan
Kami tak butuh ucapan selamatmu
yang kau pajang disetiap sudut


Tuan…
Gambarmu
tak mampu mengobati sakitku
Kata-katamu
tak mampu mengusir rasa laparku
senyumu
bahkan tak mampu mengusir dahagaku

Tuan…
Kami tak mau tau
berapa jumlah angka yang kau punya di balik meja
Kamipun tak ingin tau
darimana kau dapatkan angka-angka
sehingga seluruh kotaku
dihiasi dengan pesonamu yang menawan
walau hanya berupa kata kata belaka

Tuan..
Sekali lagi
Kami tak mau tau dari mana angka
Untuk membuat seribu kata
Yang kau pasang
Desetiap sudut kota

Tuan..
yang aku butuh
keadilanmu yang tak pandang bulu
kesejahteraanmu yang merata
kebijakanmu yang merakyat

Tuan…
Kepada siapa aku mengadukan nasibku ?
Kepada siapa ku bilang kesusahanku ?
Kepada siapa aku titipkan percayaku ?

Apakah ini model Siyasi yang  selalu kau bilang ?
Apakah ini pigur murobbi yang selalu kau banggakan ?

Dimanakah sosok Khalifah umar bin abdul azis
Yang selalu kau bilang ?????

Bandung, 20 Oktober 2012

Friday 19 October 2012

Alif Kecil


Munsyid : Snada

Ketika malam datang mencekam
kulihat si Alif kecil yang malang
duduk tengadah kelangit yang kelam
meratapi nasib diri

Kilat menyambar hujanpun turun 
semakin basah hatinya yang resah
kapankah semua kini kan berakhir
dijalanan penuh duri

Ya Allah tunjukkan jalan-Mu
pada si Alif kecil
Agar dia dapat menahan cobaan dan rintangan
yang datang menghadang



*Lyrik ini pula yang mengantarkan DA Voice ke Dunia Munsyid...
========= sekedar kenangan masa lalu ============

Bersatu

Munsyid : Raihan

Menjadi harapan untukku menyaksikan
Umat yang bertuah ini kembali bersatu hati

Hilangkan yang keruh ambillah yang jernih
Tiada yang lebih berharga selain dari perpaduan

Lupakanlah segala persengketaan
Hubungkan kembali tali persaudaraan

Karena orang beriman itu bersaudara
Saling bertolong bantu berkasih mesra
Agar generasi kita di masa hadapan
Bangga dengan apa yang kita wariskan

Bersatu kita teguh
Bercerai kita roboh
Yang berat sama dipikul
Yang ringan dijinjing sama

Sepakat membawa berkat
Asas hidup bermasyarakat
Amalkan hidup yang sehat
Selamat dunia akhirat

* Nasyid ini yang pertama kali di bawakan dalam festival...DA voice...salam kangen buat Om Jhon, Ariz, Rizal, Bagus, A Dedi...



Gedung Tua 
ada banyak kisah...
ada banyak cerita...

gedung tua
dingding dingding triplek
dipan-dipan bertingkat 

dibelakang kami ada kematian
disamping kami ada jurang
didepan kami ada kesejukan dan kedamaian

ya...di Bangunan tua itu
miniatur kehidupan dilewati

di gedung panjang nan tua itu ada tawa
di gedung panjang nan tua itu ada kesedihan
di gedung panjang nan tua itu ditemukan solidaritas
di gedung panjang nan tua itu ada cinta kasih
di gedung panjang nan tua itu ada kebencian

Bandung, 18 Oktober 2012


Teman Sejati

Munsyid : Brother

Selama ini kumencari - cari
Teman yang sejati
Buat menemani 
Perjuangan suci
Bersyukur kini pada-Mu Ilahi
Teman yang dicari selama ini
Telah kutemui
Dengannya disisi
Perjuangan ini
Tenang di harungi
Bertambahmurni kasih Illahi

Kepada Mu Alloh 
Kupanjatkan doa 
Agar berkekalan kasih sayang kita

Kepada Mu Teman
Kupohon sokongan
Pengorbanan dan pengertian

Telah kuungkapkan segala - galanya

Kupohon restu-Mu
Agar kita kekal bersatu

Kepada Mu Teman
Teruskan perjuangan
Pengorbanan dan esetiaan

Telah kuungkapkan segala - galanya

itulah tandanya 
Kejujuran kita
a.. a.. a.....

Kumencari - cari teman yang sejati
Buat menemani perjuangan suci 
o.. o... a.. a....

For The Rest Of my Life


Munsyid : Maher Zain

I praise Allah for sending me you my love
You found me home and sail with me
And I`m here with you
Now let me let you know
You`ve opened my heart
I was always thinking that love was wrong
But everything was changed when you came along
OOOOO
And theres a couple words I want to say

* Chorus:
For the rest of my life
I`ll be with you
I`ll stay by your side honest and true
Till the end of my time
I`ll be loving you.loving you
For the rest of my life
Thru days and night
I`ll thank Allah for open my eyes
Now and forever I…I`ll be there for you

I know that deep in my heart
I feel so blessed when I think of you
And I ask Allah to bless all we do
You`re my wife and my friend and my strength
And I pray we`re together eternally
Now I find myself so strong
Everything changed when you came along
OOOO
And theres a couple word I want to say

* Repeat Chorus
I know that deep in my heart now that you`re here
Infront of me I strongly feel love
And I have no doubt
And I`m singing loud that I`ll love you eternally

* Repeat Chorus
I know that deep in my heart..

Bangkitlah Negriku


Munsyid : Shoutul Harakah


Tatap tegaklah masa depan

Tersenyumlah tuk kehidupan

Dengan cinta dan sejuta asa 

Bersama membangun Indonesia

 

Pegang teguhlah kebenaran

Buang jauh nafsu angkara

Berkorban dengan jiwa dan raga 

Untuk tegaknya keadilan

 

Bangkitlah negeriku harapan itu masih ada

Berjuanglah bangsaku jalan itu masih terbentang

 

Bangkitlah negeriku harapan itu masih ada

Berjuanglah bangsaku jalan itu masih terbentang

 

Selama matahari bersinar 

Selama kita terus berjuang

Selama kita satu berpadu

Jayalah negeriku jayalah!

Dunia Indah Menipu (DIM)

Munsyid : Izzatul Islam

Dunia Indah Menipu
Perangkapnya kan menjeratmu
Segera bebaskan dirimu
Jadikan Qur'an pemandu
Tetapkan azzam di jiwa
Jihad dakwah di jalanNya
Serahkan diri padanya
Raih kemenangan nyata

Binalah diri dengan agama suci
Ikhlas hati hanya tuk Illahi
Kibarkan tinggi panji Robbul Izzati
Wujudkan kehidupan Rabbani

Dunia Indah Menipu
Perangkapnya kan menjeratmu
Segera bebaskan dirimu
Jadikan Qur'an pemandu
Tetapkan azzam di jiwa
Jihad dakwah di jalanNya
Serahkan diri padanya
Raih kemenangan nyata

Berderap melangkah tuju kejayaan
Mujahid lantangkan seruan
Berderap melangkah sirna kehinaan
sambutlah cahya kemuliaan
Berderap melangkah tuju kejayaan
Mujahid lantangkan seruan
Berderap melangkah sirna kehinaan
Raih hari esok nan gemilang

Apapun yang terjadi
Tetapkan hati ini
Gapai cita nan tertinggi
Syahid di jalan Illahi

Berderap melangkah tuju kejayaan
Mujahid lantangkan seruan
Berderap melangkah sirna kehinaan
sambutlah cahya kemuliaan
Berderap melangkah tuju kejayaan
Mujahid lantangkan seruan
Berderap melangkah sirna kehinaan
Raih hari esok nan gemilang

Dunia Indah Menipu
Perangkapnya kan menjeratmu
Segera bebaskan dirimu
Jadikan Qur'an pemandu
Tetapkan azzam di jiwa
Jihad dakwah di jalanNya
Serahkan diri padanya
Raih kemenangan nyata
Raih kemenangan nyata

Merah Saga



Munsyid : Shoutul Harokah

Saat langit berwarna merah saga
Dan kerikil perkasa berlarian
Meluncur laksana puluhan peluru
Terbang bersama teriakan takbir

Semua menjadi saksi
Atas langkah keberanianmu
Kita juga menjadi saksi
Atas keteguhanmu

Ketika yahudi-yahudi membantaimu
Merah berkesimbah di tanah airmu
Mewangi harum genangan darahmu
Membebaskan bumi jihad Palestlna

Perjuangan telah kau bayar dengan jiwa
Syahid dalam clnta-Nya

Nantikanku di Batas Waktu


Munsyid: edCoustic

Dikedalaman hatiku tersembunyi harapan yang suci
Tak perlu engkau menyangsikan
Lewat kesalihanmu yang terukir menghiasi dirimu
Tak perlu dengan kata-kata
Sungguh walau kukelu tuk mengungkapkan perasaanku
Namun penantianmu pada diriku jangan salahkan
Reff :
Kalau memang kau pilihkan aku
Tunggu sampai aku datang nanti
Kubawa kau pergi kesyurga abadi

Kini belumlah saatnya aku membalas cintamu
Nantikanku dibatas waktu

Penghambaanku

Munsyid : Haris Syafik

puisi:
samudra biru bebas lepas luas, tak seperti penghambaanku yang masih terbatas ,seribu luka dosa yang makin menganga takkan terobati dengan ramuan pahala yanga cuma sebelanga, kecuali kecuali bila Engkau sudi Ya Rabb, Rabb ampuni diri ini ampuni diri ini sampai sembuh kembali

Di banyak malam aku berdoa 
Karna diri ini trus merasa 
Bagai tanah lumpur yangh bernoda
tiada bersih hanya penuh cela
Di banyak waktu aku tersadar 
hanya noda dan dosa terhampar
Meski tetes air mataku mengurai
tak akan bisa mampu terlerai
Ya Allah hanya Engkau yang bisa
Ampuni hamba tunjukkan cahaya
Ya Allah Engkau satu yang mampu
PertolonganMu selamatkan aku
Tiada daya aku tuk melangkah 
Bertemu denganMu pun aku tak kuasa
tapi kepada siapa lagi ku memohon
Selain kepadaMu ......kembali aku
Di banyak hari aku mencoba
Sebut namaMu tuk mengingatkan 
Agar tak mengulang salah salah yang sama
Salah yang selalu berakhir penyesalan
Memang penghambaanku belumlah sempurna
Sgala nilai ibadah masih terpakri duniawi
segala nilai amalan masih terpetik pujian
Ya Allah tetapkan imanku untuk terus di jalanMu
puisi:aku adalah setitik buih ombak di lautan dunia ,tuntun aku Ya Rabb agar sampai ke pantaiMu untuk menghaturkan sedaya penghambaanku yang kupersembahkan hanya padaMu

Menjemput Bidadari

Munsyid : Epicentrum

Bila yakin tlah tiba,
Teguh didalam jiwa
Kesabaran menjadi bunga
Sementara waktu berlalu
Penantian tak berarti sia sia
Saat perjalanan adalah pencarian diri

Laksana Zulaikha jalani hari
Sabar menanti Yusuf sang tambatan hati
Dipenantian mencari diri
Memohonkan ampunan dipertemukan

Reff
Segera kan kujemput engkau bidadari
Bila tiba waktu kutemukan aku
Ya Ilahi Robbi keras ku mencari diri sepenuh hati
Teguhkanlahku dilangkah ini
Dipenantian hakikat diri
Dan izinkan kujemput bidadari
Tuk bersama menuju Mu sepenuh hati...

Kini yakin tlah tiba
Teguh didalam jiwa
Kesabaran adalah permata
Dan waktu terus berlalu
Penantian tak berarti sia sia
Saat perjalanan adalah pencarian diri
Laksana Adam dan Hawa
Turun kebumi terpisah jarak waktu
Dipenantian mencari diri
Memohonkan ampunan dipertemukan
Bidadari tlah menyentuh hati
Teguhkan nurani
Bidadari tlah menyapa jiwa
Memberikan makna

Muhasabah Cinta


Munsyid : EdCoustic

Wahai... Pemilik nyawaku
Betapa lemah diriku ini
Berat ujian dariMu
Kupasrahkan semua padaMu

Tuhan... Baru ku sadar
Indah nikmat sehat itu
Tak pandai aku bersyukur
Kini kuharapkan cintaMu

Reff. :
Kata-kata cinta terucap indah
Mengalun berzikir di kidung doaku
Sakit yang kurasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang Kau beri untukku
Ampuni khilaf dan salah selama ini
Ya ilahi....
Muhasabah cintaku...

Tuhan... Kuatkan aku
Lindungiku dari putus asa
Jika ku harus mati
Pertemukan aku denganMu

Back to Reff.

Thursday 11 October 2012

dia bukan Engkau



Bagimu dia seorang pendosa

karena dia masih melakukan yang tidak kau suka
sehingga kau meninggalkannya

Bagimu dia tak layak
karena tidak bisa kau ajak

Bagimu dia tak pantas
karena tidak berparas

andai saja engkau tahu
apa yang dia mau

andai saja engkau mengerti
apa yang dia ingini


Bali, 11 Oktober 2012

ditulis sesaat setelah mendapat sms seorang sahabat.....




Negeri Kloset



Gumpalan Putih nan Mulus

Kau sajikan di hadapanku

Kau anggap apa aku ini ???

apa kau anggap aku ini kloset
tempat kau buang hajatmu

Jangan Kau berteriak 
itu kebebasan....

Ini Negeriku
Jangan kau suguhi kami
dengan gumpalan daging yang kau punya...

Ini Negeriku
dimana etiket masih kami pegang

Ini Negeriku
dimana moral sangat kami jungjung

Ini Negeriku....

pulau dewata, 11 Oktober 2012


ditulis disela sosialisasi bimtek pengawasan dan verifikasi parpol 2014 bersama bawaslu di bali.... 

Saturday 6 October 2012

Dalam Terbalik




Aku tersesat dalam benderang
Aku tenggelam dalam daratan
Aku gelisah dalam ketenangan
Aku terjatuh dalam pelukan
Aku terbang dalam ikatan
Aku gerah dalam kesejukan

Mataku buta akan penglihatan
Telingaku tuli akan pendengaran
Bibirku bisu dari bicara

Bandung 6 oktober 2012

semua berujung


Aku terjerumus...
...Terjerumus dalam kelam...
...Kelam yang tak berujung...
...Berujung kemanakah jalan ini...
...Jalan nan berliku...
...Berliku tanpa arah...
...Arah siapa yang ku tuju...
...Tujuan mana yang hendak ku tempuh...
...Tempuh dalam keluh...
...Keluh yang berlumur...
...Berlumur peluh...
...Peluh penghianatan...
...Penghianatan akan kesucian...
...Kesucian dari sang penyayang...
...Penyayang tanpa sayang...
...Sayang yang tak terbilang walau dalam angan...
...Angan anganpun hilang...
...Hilang dalam sesak...
...Sesak sesak nafas...
...Nafas yang terbatas...
...Terbatas akan realitas...
...Realitas yang fana...
Ya...kefanaanlah yang akan jadi ujung...
...Ujung Penutup...
...penutup semua perjalanan…. 

Bandung, 6-10-2012



 
Design by Free Themes | Bloggerized by Lasantha - Modified By MangABU | indahnya berbagi