Friday 28 August 2015

Aku, kamu, kita, kami dan mimpi

Kuparkirkan motor astrea supra diparkiran. Motor yang baru saja lunas dari leasing. Aku perlahan manaiki tangga menuju kamar. Kamar ukuran 3x3 yang ku sewa dari ibu kos.
Perlahan aku buka pintu "assalamualaikum" sapaku. Walaupun tidak ada orang aku sudah biasa mengucapkannya.
Kulempar tas selendang yg lumayan membuat pundak aga pegal.
Dengan sepatu yang masih terpasang aku menjatuhkan badanku. Kasur lepet yang sudah tidak berasa lagi busanya. Seminggu ini memang lumayan menguras energi, tak jarang aki harus tidur menjelang subuh untuk menyelsaikan tugas ahirku, kurasakan mataku terasa berair, kepalaku rasanya sangat berat.
Aku menatap langit-langit. Saat saat seperti inilah yang terkadang membuatku aga sedikit nyesek. Ini mungkin kesekiankalinya. Kubuka akun facebook, kuperhatikan update status teman facebook. Dari mulai update status rasa bahagia, sedih, share berita sampai pada caci mencaci. Kututup akun facebook yang malah semakin membuat mataku sakit. Kunyalakan sebatang rokok kuhisap dalam dan membuangnya berhamburan.
Pikiranku menerawang jauh entah kemana. Pikiranku terbang menemui orang-orang yang pernah singgah. Orang-orang yang ada dikehidupanku.
Orang-orang yang belum aku mintai maap, orang-orang yang sering aku sibukin, orang yang belum sempat aku bahagiakan. Tiba tiba mereka mendatangiku seolah mengingatkanku untuk segera kembali.
Kembali ke tempat dimana aku berangkat. Tempat dimana aku dibesarkan.
Tempatmu bukan disini bung, protesku dalam hati.
Tempat ini terlalu kejam, untuk kamu yang tidak bisa berlaku kejam.
Tempat ini bukan tempat orang-orang yang mempertahankan kejujuran.
Tempat ini hanya buat mereka yang mempertahankan kebohongan, keserakahan, kedholiman.
Tempat ini hanya buat para penghianat, tempat para budak kesewenang wenangan.
Hatiku seolah saling berebut mencari simpati.
Pulanglah bung...tempatmu bukan disini....cerosos batinku....
"Tit tit tit" pikiranku dibuyarkan notif bbm masuk. kucari smartphone disampingku. dengan males malesan kubuka pesan masuk "ka, minggu depan terahir adik harus melunasi SPP sekolah"....hmmmmmmm aku menarik nafas panjang....
Ku balas bbm adiku " iya dik, nanti kaka usahakan, adik tenang aja ya, belajarnya yang rajin, adik udah makankan? Belajarnya yang rajin ya, mama jagain, jangan sampai obatnya telat dimakan" balasku...lama kuliat tombol send.aku ragu untuk memijit. "Bismillah" aku pijit tombol send. "Sending" layar smartphone menyapaku..tidak lama kemudian HPku kembali bergetar, "makasih ka, salam dari mamah, katah mamah jangan terlalu cape, jaga kesehatan, dan jangan lup shalat" jawab adiku...
Bersambung.....

#caritapondok

Istilah Keturunan dalam Tradisi Sunda

Dalam sistem kekerabatan suku Sunda, kekerabatan meliputi hubungan ke atas dan ke bawah sampai tujuh tingkatan.


Adapun istilah-istilah secara berturut-turut hubungan keatas adalah :
  1. Bapa – indung (ayah–ibu), 
  2. Aki – Nini (kakek–nenek), 
  3. Buyut (cicit), 
  4. Bao, 
  5. Janggawareng, 
  6. Udeg-udeg dan 
  7. Gantung siwur. 
Istilah untuk hubungan ke bawah adalah :
  1. Anak, 
  2. Incu/putu (cucu), 
  3. Buyut (cicit), 
  4. Bao, 
  5. Janggawaeng, 
  6. Udeg-udeg dan 
  7. Gantung siwur.

Monday 24 August 2015

Mau

Untukmu
Aku menunggu
Hingga akhir waktu
Saat kau katakan "aku mau"

 
Design by Free Themes | Bloggerized by Lasantha - Modified By MangABU | indahnya berbagi