Wednesday 6 February 2013

MERETAS KEBAHAGIAAN HAKIKI

MERETAS KEBAHAGIAAN HAKIKI

Abstrak,
Kebahagiaan merupakan hal yang selalu di cari setiap insan manusia, Banyak cara yang dilakukan agar mencapai kebahagiaan. Manusia hidup di dunia ini mempunyai tujuan yang jelas yaitu tercapainya kebahagiaan. Sering kali kita keliru dalam membedakan mana kesenangan dan mana kebahagiaan. Hal ini mengakibatkan kita terjebak pada kesenangan yang tidak membawa pada kebahagiaan Tidak semua kesenangan membawa kebahagiaan. Dorongan sosial merupakan hal pertama yang memotivasi manusia untuk menjadi lebih baik menuju kesempurnaan dan kebahagiaan. Dimana kebahagiaan yang hakiki adalah ketika bisa bermanfaat untuk sosial.

kata kunci:  Tujuan Hidup, kebahagian, sosial

Pendahuluan
Bahagia, adalah kata sederhana yang sering terdengar di tengah kita, Sampai hari ini orang ramai mencari tentang kebahagian. Berbagai teori dan cara dijabarkan untuk mencapai kebahagian. Bahkan saat ini makna dari kebahagian itu sendiri dipersempit dengan symbol-simbol kekayaan, popularitas, ketenaran dan kekuasaan. Sehingga tanpa di sadari banyak dari kita menjual sifat - sifat mulia yang berguna untuk mencapai kebahagian yang hakiki (sejati) seperti kejujuran, rasa malu, bertanggung jawab, toleransi demi menggapai kebahagian yang bersifat masih semu.

Seorang reporter senior Eric Weiner pernah menulis buku laris The Geography of Bliss yang memuat mengenai pencariannya akan definisi kebahagiaan. Selama perjalanannya, Weiner mencari tahu dan mencatat apakah pengaruh letak geografis memengaruhi kadar bahagia seseorang. Misalnya, apakah penduduk Swiss bisa dibilang berbahagia karena tinggal di Negara yang demokratis? Atau penduduk Qatar yang menemukan kebahagiaan secara ekonomis berkat minyak mereka. Lantas bagaimana dengan penduduk Bhutan yang menjadikan Gross National Happiness sebagai prioritas utama mereka? (dailysylvia: 2012).

Banyak cara yang dilakukan agar mencapai kebahagiaan. seorang akademisi menuntut ilmu setinggi-tingginya baik dengan pendidikan formal di sekolah atau pelatihan-pelatihan, bekerja siang dan malam membanting tulang tanpa kenal lelah, mulai dari Pak Petani di sawah dan ladang sampai ke Pak Presiden di istana megah nan menjulang, adalah karena satu dorongan yaitu demi meraih kebahagiaan. Sebut saja sang bintang lapangan Ronaldo baru-baru ini menyatakan dirinya tidak bahagia di Santiago Bernabeu, di karenakan ruang ganti yang di gunakan tidak nyaman (okezone.com:2012). bahkan kita sering mendengar petuah orang tua dulu “rajin-rajin lah belajar di sekolah ya nak, agar kamu jadi orang pinter, kalo kamu pinter kamu bisa bekerja di tempat yang bagus, jadi kamu bisa punya uang yang banyak, bisa punya rumah yang bagus, bisa hidup layak dihargai dan dikenal masyarakat, dan tentu suatu saat bisa juga membantu orang-orang yang lemah”.

Alasan diatas tentu tidak lain karena baik Pemain termahal ini ataupun seorang ayah ini menginginkan kebahagiaan. Pertanyaan kemudian kebahagiaan yang seperti apakah yang di cari manusia?

Kebahagiaan Hakiki
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, arti kata kebahagiaan adalah kesenangan dan ketentraman hidup yang bersifat lahir dan batin. Demi meraih kebahagiaan ini, manusia rela melakukan apa saja walau sampai harus melukai dirinya sendiri.

Permasalahannya kemudian, kekeliruan kita dalam memahami konsep kebahagiaan membuat kita keliru pula dalam cara mewujudkannya. Sudah menjadi pemahaman umum bahwa kebahagiaan itu bersumber dari tiga hal yaitu; kekayaan, popularitas, dan kekuasaan. sehingga orang berjiku baku berlomba mencari kebahagiaan dengan mengejar tiga hal tersebut.

Dalam upaya meraih kebahagiaan, sering kali kita keliru dalam membedakan mana kesenangan dan mana kebahagiaan. Hal ini mengakibatkan kita terjebak pada kesenangan yang tidak membawa pada kebahagiaan. Untuk itu kita harus dapat membedakan dengan baik antara kesenangan dan kebahagiaan.

Menurut ilmu kedokteran, kesenangan adalah aktifitas yang dapat diamati secara fisik pada otak manusia yang terjadi akibat dirangsangnya saraf “pusat kesenangan” atau “pleasure center”. Saraf yang dirangsang ini akan menghasilkan mekanisme hormonal, yaitu keluarnya suatu zat kimia dari neuron di otak yang mengakibatkan timbulnya rasa enak, senang, dan nikmat. Jadi, untuk memperoleh rasa senang, mudah saja caranya, yaitu dengan merangsang saraf pusat kesenangan ini, misalnya dengan obat-obatan tanpa perlu bekerja atau bersusah payah. Sayangnya hal ini tidak dapat bertahan lama. Sementara kebahagiaan adalah keadaan yang berlangsung lama, tidak sementara, yang berhubungan dengan penilaian pada kehidupan secara keseluruhan. Kegagalan dalam membedakan makna kesenangan dan kebahagiaan membuat kita sering kali terfokus pada pemenuhan kesenangan, bukan kebahagiaan itu sendiri.

Tidak semua kesenangan membawa kebahagiaan. Sudah sering kita temukan fakta-fakta bahwa orang-orang yang secara umum dianggap bahagia, malah tidak merasa bahagia. Contohnya artis-artis terkenal yang malah stres karena tidak memiliki kehidupan pribadi yang normal akibat ketenarannya sendiri, seorang politikus yang malah menjadi sakit jiwa karena bangkrut akibat kalah kampanye, atau seorang konglomerat kaya raya yang merasa depresi tidak bahagia karena keluarganya berantakan kurang perhatian dan kasih sayang. Lebih parahnya lagi, pemenuhan kesenangan untuk mencapai kebahagiaan ini justru yang alih-alih menjadi salah satu penyebab utama rusaknya moral masyarakat, sehingga terjadi masalah kecanduan obat-obat terlarang, miras, penyakit sex karena gaya hidup bebas, pencurian, perampokan, korupsi, pembunuhan, dan tindakan kriminal lain yang dilakukan demi mendapatkan kebahagiaan, padahal yang diperoleh hanya kesenangan sementara.

Allah SWT berfirman pada Al-Qur’an surat Thaahaa ayat 124;
“dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (Q.S.Thaahaa (20) : 124)

Di tempat terpisah Rasullah menerangkan dengan jelas bahwa: “khairunnas anfaahum linnas” yang berarti “bahwa sebaik baik manusia dalah yang paling bermanfaat bagi manusia”

Manusia menurut al ghazali (1984) hidup di dunia ini mempunyai tujuan yang jelas yaitu tercapainya kebahagiaan, baik di dunia maupun akhirat, sedangkan tujuan akhirnya ialah tercapainya kebahagiaan akhirat yang puncaknya yaitu dekat dengan allah.

Selaras dengan Adler, dalam memandang manusia. Dimana dorongan sosial merupakan hal pertama yang memotivasi manusia. lebih lanjut dia menjelaskan bahwa manusia adalah pada dasarnya malkhluk sosial. Dorongan sosial adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun tipe tipe khusus hubungan dengan orang dan pranata pranata sosial yang berkembang ditentukan oleh corak masyarakat dimana tempat orang itu dilahirkan. Dari pandangan pandangan yang penuh antusias terhadap manusia, tokoh Psikoanalis ini beragumen bahwa manusia adalah seorang diri yang kreatif yang memiliki keunikan antara satu dan yang lainnya.

Manusia dalah makhluk sadar, mereka biasanya sadar akan alasan alasan tingkah laku mereka, mereka sadar akan inferioritas-inferioritas mereka dan sadar akan tujuan tujuan yang mereka perjuangkan. lebih dari itu, manusia adalah individu yang sadar akan dirinya sendiri dan mampu merencakan dan membimbing perbuatan-perbuatannya dan menyadari sepenuhnya asrti dari perbuatan itu bagi aktualisasi dirinya sendiri. beberapa konsep adler yang sangat terkenal antara lain:
  1. Finalisme Fiktif
  2. Perjuangan kea rah superioritas
  3. Perasaan Inferioritas dan kompensasi
  4. Minat Sosial
  5. Gaya Hidup, dan
  6. Diri Kreatif

Finalisme Fiktif
Adler yang banyak dipengaruhi oleh oleh filsafat postivisme idealistik, meyakini bahwa manusia lebih termotivasi oleh harapan-harapan masa depan, daripada pengalaman-penagamalan mas lampaunya.

Manusia  hidup dengan berbagai macam fikiran dan cita cita yang semata mata fiktif, tidak ada dalam kenyataan. “manusia ditakdirkan sama”. semua bersifat fiktif, idealism yang membuat orang tidak putus asa, walaupun usahanya sia-sia. Dalam dinamika keperibadian keyainan fiktif itu memungkinkan manusia dapat menghadapi realitas dengan lebih baik. (alwisol:2011).

Contoh lain seperti keyakinan akan adanya hari akhir, adanya surga, neraka menjadi penguat bagi seorang muslim dalam menjalankan kehidupannya di dunia.

Perjuangan Ke Arah Superioritas
Hal lain yang paling terkenal dalam teori Adler adalah superioritas. Diawali dengan sebuah pernyataan Apakah tujuan akhir yang diperjuangkan oleh manusia? Superioritas menurut Adler bukan mengkotak-kotakan sosial,kepemimpinan atau kedudukan yang tinggi dalam masyarakat, melainkan sebuah perjuangan untuk menuju kearah kesempurnaan (Hall S,Calvin:2005).

Perjuangan mencari kesempurnaan setiap orang akan sangat berbeda satu yang lainnya. mengingat perjuangan menuju arah ini bersifat bawaan. dimana dari semenjak lahir sampai kematian, setiap manusia selalu melakukan perjuangan menuju superioritas.

Sehingga wajar ketika kita menyaksikan bagaimana cara orang mencapai kebahagiaan. Tinggal dari sudut pandang mana kita akan melihat. 

Perasaan Inferioritas dan Kompensasi
Mengapa jika orang jatuh sakit, mereka menjadi sakit atau merasakan gangguan pada bagian tertentu?
Dalam hal ini adler melihat bahwa yang menentukan letak gangguan tertentu adalah inferioritas dasar pada bagian itu. Sebut saja Hitler. bagaimana dunia mengenal Hitler, Hitler yang semasa kecil dan mudanya penuh penderitaan menjadi seorang dictator yang sangat kuat dan dikenang sejarah.

Minat Sosial
Setiap orang berada dalam suatu konteks sosial sejak hari pertama dalam hidupnya. dengan bekerja demi kepentingan umum, manusia melakukan kompensasi bagi kelemahan-kelemahan individualnya sendiri. Artinya, jika seorang individu menyerahkan dirinya utuk membantu, berelaburasi dengan sosial, secara tidak langsung individu tersebut sedang memperjuangkan dirinya sendiri.

Minat sosial berupa individu membantu masyrakat mencapai tujuan terciptanya masyarakat yang sempurna. MInat sosial merupakan kompensasi sejati dan yang tak dapat dielakan bagi semua kelemahan alamiah manusia individual. sehingga terjadinya kegagalan neurotic,psikotik,kriminal,pemabuk,anak bermasalah,bunuh diri,penyelewengan,prostitusi adalah dikarenakan karena mereka kurang memilki minat sosial. mereka meyelesaikan masalah sendiri tanpa memilki keyakinan bahwa itu dapat terpecahkan dengan kerjasama. Tujuan keberhasilan mereka adalah superioritas personal. yang tidak member keuntungan bagi orang lain

Adler memandang bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah ketika bisa bermanfaat bagi sosialnya dan ini selaras dengan hadits di pendahuluan bahwa sebaik-baik manusia dalahyang paling bermanfaat bagi sesame.

Gaya Hidup
Setiap orang memiliki tujuan yang sama, yakni superioritas. dimana dalam menujunya dengan berbagai macam. Orang yang satu berusaha mnejadi superior dengan mengembankan inteleknya, yang lain dengan mengerahkan usahanya untuk memperkuat otot, seorang politisi sekuat tenaga mengrehakn pikiran, modalnya untuk mencapi tingkat tertinggi kekuasaan, seorang artis mengabiskan jutaan agar penampilannya selalu menarik. Semua tingkalh laku setiap orang muncul dari gaya hidupnya. Orang memeprsepsikan, mempelajari dan mengingat apa saja yang cocok dan nilai menunjang gaya hidupnya dan mengabaikan semua sisanya. Karena  Setiap orang mempunyai gaya hidup yang tidak memungkinkan sama diantara satu yang lainnya. 

Diri Kreatif
Diri kreatif merupakan jembatan antara stimulus-stimulus yang menerpa seseorang dan respon-respon yang diberikan orang yang bersangkutan terhadap stimulus-stimulus tersebut, Dimana hal ini menjadi ragi yang mengolah fakta-fakta sehingga bersifat subjektif,dinamik,menyatu, personal dan unik. Sehingga memebrikan arti kehidupan dan menciptakan tujuan maupun saran untuk mencapainya.

Dalam hal ini individu merupakan seorang tuan, bukan korban. Dimana seorang individu diberikan kebebasan untuk mengatur masad depannya dalam rangka menuju Superioritas.

Kesimpulan
Kebahagian hakiki bukan terletak pada banyaknya harta, namun kebahagian sesungguhnya terletak manakala kita bisa bermanfaat untuk lingkungan sosial. Kehadiran manusia di muka bumi ini merupakan sebuah takdir tuhan yang tidak bisa dielakan untuk menuju hari akhir. Walupun hari ahir masih bersifat fiksi, namun keyakinan akan kedatangan hari itu harus tertanam menjadi tujuan utama superioritas manusia. Potensi yang diberikan tuhan menjadi modal untuk berkreatif mendesign gaya hidup yang optimal, yang akan menaji pembeda dengan individu lainnya.

Pada akhirnya hanya akan ada satu pemenang yang akan bertahan sampai akhir yaitu mereka yang mampu mengendalikan gaya hidupnya dengan kretifitas yang dimilki menuju kesempurnaan.

Kesempurnaan yang  hakiki adalah manakala manusia bisa berdampingan dengan sang pemilik kesempurnaan.

Daftar Bacaan
Al Ghazali (1954), Ihya Ulumudin, Beirut: Dar Al Fikr
Alwisol, (2011), Psikologi Keperibadian Edisi Revisi. Malang : UMM Press
Corey, Gerlald, (2010), Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi,Bandung: Refika
Hall, Calvin S., & Lindzey, Garder, (1985), Introduction To Theories Of Personality. New York : John Wiley and Sons
Hall, Calvin S., & Lindzey, Garder, (1985), teori-Teori Psikodinamik (Klinis) Terjemahan,  Yogyakarta : Kanisius
Hidayat,Rahmat, Dede (2011), Teori dan Aplikasi Psikologi Keperibadian dalam Konseling, Bogor: Ghalia Indonesia
Kamus besar bahasa Indonesia
Yusuf, Syamsu LN & Nurihsan, Juntika, (2008), Teori Keperibadian, Bandung: Rosda
http://www.dailysylvia.com/mencari-bahagia/ (diakses tanggal 13 Januari 2013)
http://filsafat.kompasiana.com/2012/07/04/mencari-kebahagian-di-abad-20/  (diakses tanggal 13 Januari 2013)
http://filsafat.kompasiana.com/2012/10/06/hakekat-kebahagiaan-pemahaman-untuk-yang-ingin-berbahagia-493384.html (diakses tanggal 13 Januari 2013)
http://www.dakwatuna.com/2011/06/12845/kunci-kebahagiaan-hakiki/
(diakses tanggal 13 Januari 2013)
http://olahraga.plasa.msn.com/ronaldo-curhat-karena-ruang-ganti-tak-bahagia
( diakses tanggal 13 Januari 2013)
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/10/10/03/137876-mencari-kebahagiaan-semasa-krisis-laris-manis ( diakses tanggal 13 Januari 2013)
http://kmii-jepang.org/index.php/berita/tausiyah/153-kunci-kebahagiaan-hakiki 
( diakses tanggal 13 Januari 2013)

1 comments:

Anonymous said...

Thank's kawan infonya !!!

www.kiostiket.com

Post a Comment

 
Design by Free Themes | Bloggerized by Lasantha - Modified By MangABU | indahnya berbagi